Minggu, 20 September 2015

TEKS BIOGRAFI ADALAH



TEKS BIOGRAFI

Teks biografi (biography) merupakan teks yang mengisahkan
tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain. Akan tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut, hasilnya disebut autobiografi


Ciri-ciri Teks Biografi:
1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Peristiwa/ Masalah, dan Reorientasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual) dalam bentuk narasi.
3. Faktualnya berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang patut
diteladani.

Agar memudahkan kamu memahami teks biografi, ada empat hal yang harus kamu cermati, yaitu :
(1)  judul biografi,
(2)  hal menarik dan mengesankan yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh,
(3)  hal mengagumkan dan mengharukan yang muncul dalam kehidupan tokoh, dan
(4)  hal yang dapat dicontoh dari kehidupan tokoh.

Struktur teks biografi :
1.      Orientasi
Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi

2.      Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa atau kejadian berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi
atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa.

3.      Reorientasi
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.

Unsur kebahasaan teks biografi :
  1. Kata Hubung
  2. Merujuk Kata
  3. Kata Kerja
  4. Waktu, aktivitas dan tempat

Keterangan :
1.    KATA HUBUNG
Kata hubung atau kata sambung sering juga disebut dengan konjungsi, yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.

  1. konjungsi intrakalimat
Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu kalimat.Misalnya : dan, tetapi, lalu, kemudian.

kata hubung intrakalimat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.    Kata hubung koordinatif
digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih
yang sama pentingnya.
Misalnya dan, serta, tetapi.

2.    kata hubung korelatif
digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki status yang sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu kata atau frasa.
Misalnya : baik… maupun…, tidak hanya …, tetapi juga….

3.    kata hubung subordinatif
digunakan untuk menghubungan dua kata atau frasa yang tidak memiliki status yang sama.
Misalnya : setelah, agar, sehingga, karena

  1. konjungsi antarkalimat
jika kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. misalnya ; akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.

Makna Kata Hubung :
1.     Bermakna hubungan ‘penambahan’
misalnya : dan
2.     Bermakna ‘pertentangan
misalnya : meskipun demikin, akan tetapi,
3.     Bermakna ‘kelanjutan’
misalnya : kemudian

2.    MERUJUK KATA
Perhatikan contoh berikut :
·         Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya.

Contoh kalimat di atas memperlihatkan –nya pada kata negaranya, -nya merujuk pada Ki Hajar Dewantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar