Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib
Sajadah Muslim ~ Yang dimaksud dengan shalat Rawatib adalah shalat yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelumnya yang disebut “Qobliyah”, maupun sesudahnya yang disebut “Ba’diyah”. Mengenai hukumnya shalat rawatib adalah sunnah. Adapun macamnya shalat-shalat Rawatib itu ada dua macam yaitu, Sunnah Mu’akkad (sangat dianjurkan untuk mengerjakannya) dan Ghoiru Mu’akkad (tidak ditekankan untuk mengerjakannya).
Diantara Shalat Rawatib Yang Mua’akkad ialah :
Diantara Shalat Rawatib Yang Mua’akkad ialah :
- Dua rakaat sebelum shalat Shubuh (Qobliyah Shubuh).
- Dua rakaat sebelum shalat Dzuhur (Qobliyah Dzuhur).
- Dua rakaat sesudah shalat Dzuhur (Ba’diyah Dzuhur).
- Dua rakaat sesudah shalat Maghrib (Ba’diyah Maghrib).
- Dua rakaat sesudah shalat Isya (Ba’diyah Isya).
Adapun shalat Rawatib yang Ghoiru Mu’akkad ialah
- Dua rakaat sebelum Dzuhur yang dimaksud disini, bagi yang mengerjakan shalat Qobliyah Dzuhur empat rakaat, maka dua rakaat pertama Mu’akkad dan dua rakaat yang kedua itu Ghoiru Mu’akkad.
- Dua rakaat sesudah shalat Dzuhur yang dimaksud disini, bagi orang yang mengerjakan shalat Ba’diyah Dzuhur empat rakaat, maka dua rakaat yang pertama itu Mu’akkad dan dua rakaat yang kedua itu Ghoiru Mu’akkad.
- Empat rakaat sebelum shalat Ashar (Qobliyah Ashar).
- Dua rakaat sebelum shalat Maghrib (Qobliyah Maghrib).
- Dua rakaat sebelum Shalat Isya.
Cara Shalat Sunnah Rawatib
Sedangkan cara mengerjakan shalat Rawatib itu sama dengan shalat sunnah yang lain hanya saja yang berbeda ialah lafazd niatnya.
Lafazd Niat Shalat Sunnah Rawatib
- Lafazd Niat Shalat Qobliyah Shubuh : USHOLLI SUNNATASH SHUBHI ROK’ATAINI QOBLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum shubuh karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
- Lafazd Niat Shalat Qobliyah Dzuhur : USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat dua rakaat sebelum Dzuhur karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
- Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Dzuhur : USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROK’ATAINI BA’DIYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : "Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Dzuhur, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar".
- Lafazd Niat Shalat Qobliyah Ashar : USHOLLI SUNNATAL ‘ASHRI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALAA ALLAHU AKBAR. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Ashar, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar".
- Lafazd Niat Shalat Qobliyah Maghrib : USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK’ATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
- Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Maghrib : USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK’ATAINI BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
- Lafazd Niat Shalat Qobliyah Isya : USHOLLI SUNNATAL ISYAA’I ROK’ATAINI QOBLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
- Lafazd Niat Shalat Ba’diyah Isya : USHOLLI SUNNATAL ‘ISYAA’I ROK’ATAINI BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
Tata cara Shalat Sunnah tahiyatul masjid
Sajadah Muslim ~ Yang dimaksud dengan shalat Tahiyyat masjid (Tahiyatul Masjid) ialah shalat yang dimaksudkan untuk penghormatan terhadap masjid sebagai rumah Allah (rumah untuk beribadah kepada Allah) yang biasa dikerjakan orang-orang yang masuk masjid untuk mengerjakan shalat berjamaah, baik siang maupun malam ataupun kapan saja setiap masuk masjid disunnahkan untuk shalat tahiyyat masjid. Rasulullah SAW bersabda : “Maka bila salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk sebelum (mengerjakan) shalat dua rakaat (terlebih dahulu)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengenai hukum shalat Tahiyyat Masjid adalah sunnah sebagaimana bahwa selain shalat fardhu lima waktu hukumnya sunnah. Adapun mengenai waktu mengerjakannya ialah sewaktu-waktu (kapan saja) masuk ke dalam masjid disunnahkan shalat tahiyyat masjid terlebih dahulu, baik siang maupun malam.
Mengenai hukum shalat Tahiyyat Masjid adalah sunnah sebagaimana bahwa selain shalat fardhu lima waktu hukumnya sunnah. Adapun mengenai waktu mengerjakannya ialah sewaktu-waktu (kapan saja) masuk ke dalam masjid disunnahkan shalat tahiyyat masjid terlebih dahulu, baik siang maupun malam.
Cara Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid
Sedangkan cara mengerjakan shalat tahiyyat masjid adalah sebagaimana sama shalat sunnah lainnya, hanya berbeda dalam lafazd niatnya saja.
Niat Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid
USHOLLI SUNNATA TAHIYYATAL MASJIDI ROK’ATAINI LILLAAHI TA’AALA. ALAAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat Tahiyyat Masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
Doa Sesudah Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid
Adapun doa sesudah shalat tahiyyat masjid, maka sebaiknya bacalah doa shalawat atas Nabi dan doa sapujagat, yaitu :
ALLAAHUMMA SHOLLI WASALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WA SHOHBIHI AJMA’IN. ALLAAHUMMA ROBBANAA AATINA FIID DUN-YAA ‘ADZAABAN NAARI. WAL HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIINA. Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad teriring keluarga, sahabat beliau semuanya. Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat nanti, serta peliharalah kami dari azab neraka. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam”.
Tata cara salat terawih
- Lafal Niat Sholat Tarawih
Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini (ma'muuman/ imaaman) lillaahi ta`aalaa.
"Aku niat shalat sunah tarawih dua rakaat (ntakmum/jadi imam) karena Allah Ta `ala."
- Fadhilah Sholat Tarawih
Dalam bulan Ramadhan kita disunahkan memperbanyak tadarrus (membaca Al-Qur'an) memperbanyak membaca shalawat, zikir dan berdoa, dan untuk menambah syi'ar bulan Ramadhan serta menggembirakan para jamaah, ada beberapa shalawat dan doa yang biasa dibaca dalam jamaah shalat tarawih, dengan cara-cara sebagai berikut:
1. SHALAT TARAWIH
1. Setelah shalat `isya, maka bersama-sama bilal dan makmum membaca:
Subhaanal-malikil-ma`buudi subhaanal-malikil-maujuudi subhaanal-malikil-hayyil-ladzu laa yanaamu wa laa yamuutu wa laa yafuutu abadan subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul-malaa'ikati war-ruuhi subhaanallaahi wal-ham8u lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata Him billaahil-`aliyyil-`azhum.
"Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha¬suci Allah yang memiliki (alam) lagi Ada. Mahasuci Allah yang memiliki lagi Mahahidup yang tidak tidur, tidak mati dan tidak hilang selama-lamanya. Mahasuci Mahaquddus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh (Malaikat Jibril). Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan melainkan Allah. Allah Mahabesar, dan tidak ada daya, dan tidak ada kekuatan kecuali dari Allah, Tuhan Yang Mahatinggi dan Mahaagung. "
Sehabis itu bilal membaca shalawat:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa Muhammad.
"Ya Allah karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi Muhammad."
Kemudian para jamaah menjawab:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammad
"Ya Allah, Zimpahkanlah kesejahteraan dan kese/arnatan atasnya (Muhammad).
Bilal menjawab shalawat lagi:
Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini (ma'muuman/ imaaman) lillaahi ta`aalaa.
"Aku niat shalat sunah tarawih dua rakaat (ntakmum/jadi imam) karena Allah Ta `ala."
- Fadhilah Sholat Tarawih
Dalam bulan Ramadhan kita disunahkan memperbanyak tadarrus (membaca Al-Qur'an) memperbanyak membaca shalawat, zikir dan berdoa, dan untuk menambah syi'ar bulan Ramadhan serta menggembirakan para jamaah, ada beberapa shalawat dan doa yang biasa dibaca dalam jamaah shalat tarawih, dengan cara-cara sebagai berikut:
1. SHALAT TARAWIH
1. Setelah shalat `isya, maka bersama-sama bilal dan makmum membaca:
Subhaanal-malikil-ma`buudi subhaanal-malikil-maujuudi subhaanal-malikil-hayyil-ladzu laa yanaamu wa laa yamuutu wa laa yafuutu abadan subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul-malaa'ikati war-ruuhi subhaanallaahi wal-ham8u lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata Him billaahil-`aliyyil-`azhum.
"Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha¬suci Allah yang memiliki (alam) lagi Ada. Mahasuci Allah yang memiliki lagi Mahahidup yang tidak tidur, tidak mati dan tidak hilang selama-lamanya. Mahasuci Mahaquddus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh (Malaikat Jibril). Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan melainkan Allah. Allah Mahabesar, dan tidak ada daya, dan tidak ada kekuatan kecuali dari Allah, Tuhan Yang Mahatinggi dan Mahaagung. "
Sehabis itu bilal membaca shalawat:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa Muhammad.
"Ya Allah karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi Muhammad."
Kemudian para jamaah menjawab:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammad
"Ya Allah, Zimpahkanlah kesejahteraan dan kese/arnatan atasnya (Muhammad).
Bilal menjawab shalawat lagi:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammad
"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan atas junjungan kita dan pemimpin kita Nabi Muhammad.
Kemudian para jamaah menjawab:
Allaahumma shalli wa sallim `alaiih
"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselarnatan atasnya (Muhammad).
Bilal menjawab shalawat lagi:
Allaahumma shalli `alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa habiibinaa wa syafii`inaa wa dzukhrinaa wa maulaanaa Muhammad.
"Ya Allah, karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita, nabi kita, kekasih kita, dan penolong kita (kelak) dan yang membela kita dan pemimpin kita Nabi Muhammad."
Kemudian para jamaah menjawab:
Allaahumma shalli wa sallim `alaiih
"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselarnatan atasnya (Muhammad).
Sehabis dijawab oleh para jamaah, kemudian bilal mengucapkan :
Ash-shalaatut-taraawihi rahimakumullaah.
"Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian."
Sesudah salam pada dua rakaat yang pertama, bilal bersama jamaah mengucapkan:
Fadhlan minallaahi wa ni'matan wa maghfiratan wa rahmatan laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa `alaa kulli syai'in qadiir
"Kemurahan Allah dan nikmat-Nya dan ampunan serta rahmat¬Nya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada tuhan melain¬kan Allah. Ia Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, Zat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatu-Nya Mahakuasa."
Kemudian bilal membaca shalawat seperti tersebut di atas, dan jamaah menjawabnya: "Allaahumma shalli wa sallim `alaiih."
Selesai salam pada rakaat yang keempat, bilal bersama-sama para jamaah membaca: "Subhaanal-malikil-qudduus .... ", sampai akhir seperti tersebut di atas, sehabis itu bilal membaca shalawat, dan dibaca oleh para jamaah: "Allaahumma shalli wa sallim `alaiih."
Sehabis itu bilal mengucapkan lagi:
Al-Badrul-muniiru sayyidunaa Muhammadun shalluu `alaih.
"Bulan purnama yang bersinar terang, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya. "
Selesai salam pada rakaat ke-6, maka bilal mengucapkan: "Fadhlam minallaahi wa ni'mah ...." sampai akhirnya seperti tersebut di atas.
Selesai salam pada rakaat ke-8 kemudian bilal dan para jamaah membaca: "Subhaanal-malikil-quddus ...." sampai akhirnya, dan ditemskan dengan shalawat seperti tersebut di atas.
Sehabis itu lalu bilal mengucapkan:
Al-khaliifatul-uulaa amiirul-mu'minuna sayyidunaa Abuu Bakrinish-shiddiiq.
"Khalifah pertama, amirul-mukminin penghulu kami Abu Bakar Shiddiq."
Dan jamaah menjawab:
Radhiyallaahu `anhu.
"Semoga ridha Allah atasnya. "
Pada rakaat ke-12 sesudah doa bilal mengucapkan:
Al-khaliifatuts-tsaaniyatu amiirul-mu'miniina sayyidunaa `Umarubnul-Khaththaab.
"Khalifah yang kedua, amirul-mukminin penghulu kami Umar bin Khaththab. "
Dan jamaah menjawab:
Radhiyallaahu `anhu.
"Semoga ridha Allah atasnya."
Demikianlah dikerjakan pembacaan dalam tarawih, dan tiap-tiap kali selesainya rakaat ke-4, ke-8, ke-12, ke-16 dan ke-20 bacalah: "Subhaanal-malikil-ma'buud sampai dengan akhirnya bersama, kemudian shalawat-shalawat seperti tersebut di atas dipimpin oleh bilal dan dijawab oleh jamaah.
Pada rakaat ke-6, ke-10, ke-14 dan ke-18, hendaknya membaca: yakni sehabis salam membaca: "Fadhlam minallaahi wa ni'mah" sampai dengan akhirnya.
Pada rakaat ke-16 selesai salam kemudian bilal mengucapkan:
Al-khaliifatuts-tsaalitsatu amiirul-mu'miniina sayyidunaa
`Utsmaanubnu `Affaan.
"Khalifah yang ketiga, amirul-mukminin penghulu kami Utsman bin Affan. "
Dan dijawab:
Radhiyallaahu `anhu. "Semoga ridha Allah atasnya."
Kemudian pada rakaat yang ke-20 selesai salam, bilal mengucapkan:
Al-khaliifatur-raabi`atu amiirul-mu'miniina sayyidunaa `Aliyyubnu AM Thaalib.
"Khalifah yang keempat amirul-mukminin penghulu kami Ali ibnu Ahi Thalib."
Dan dijawab:
Radhiyallaahu `anhu. "Semoga ridha Allah atasnya."
Karena shalat tarawih telah selesai, kemudian diteruskan dengan shalat witir.
Untuk ini bilal mengucapkan:
Shalaatul-witri atsaabakumullaah
"Kerjakanlah shalat witir, mudah-mudahan Allah memberi pahala kepada kamu. "
Tata cara salat witir
Cara Shalat Sunnah Witir
Adapun mengenai cara mengerjakannya adalah sama seperti mengerjakan shalat-shalat sunnah lainnya, hanya lafadznya yang berbeda, yaitu :
USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA. ALLAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah Witir dua rakaat, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
Selanjutnya lafazd niat yang satu rakaat, yaitu :
USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat Witir satu rakaat, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA. ALLAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat sunnah Witir dua rakaat, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
Selanjutnya lafazd niat yang satu rakaat, yaitu :
USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAHU AKBARU. Artinya : “Saya berniat shalat Witir satu rakaat, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.
Doa Setelah Shalat Sunnah Witir
ALLAAHUMMA INNAA NAS’ALUKA IIMAANAN DAA’IMAN. WANAS ‘ALUKA QOLBAN KHOOSYI’AN. WA NAS ‘ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN WA NAS ‘ALUKA YAQIINAN SHOODIQON. WA NAS ‘ALUKA ‘AMALAN SHOOLIHAN. WA NAS ‘ALUKA DIINAN QOYYIMAN. WA NAS ‘ALUKA KHOIRON KATSIIRON. WA NAS ‘ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA. WA NAS ‘ALUKA TAMAAMAL ‘AAFIYATI WA NAS ‘ALUKASY SYUKRO ‘ALAAL’AAFIYATI WA NAS ‘ALUKAL GHINAA’A ‘ANIN NAASI. ALLAAHUMMA ROBBANAA TAQOBBAL MINNAA SHOLAATANAA WA SHIYAAMANAA WA QIYAAMANAA WA TAKHOSYSYU ‘ANAA WA TADLORRU ‘ANAA WA TA’ABBUDANAA WA TAMMIM ‘TAQSHIIRONAA YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMIINA. WA SHOLLALLAAHU ‘ALAA KHOIRI KHOLQIHII MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHOHBIHII AJMA’IINA WAL HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIINA.
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang langgeng, hati yang khusyu, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amalan yang shaleh, agama yang lurus, kebajikan yang banyak, ampunan dan kesehatan, kesempurnaan kesehatan, mensyukuri kesehatan dan kami memohon kepada-Mu kecukupan dari manusia. Ya Allah, Ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku kami, khusyu kami, kerendahan diri kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah kekurangan dalam shalat kami, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah. Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara semua yang Penyayang. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada sebaik-baik makhluk-Nya (yaitu) Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabat beliau semuanya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam”.
Tata Cara dan Bacaan Doa Shalat
Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat al Fatihah
- Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
- Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
- I’tidal dan membaca bacaannya
- Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
- Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
- Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
Pada dasarnya doa setelah salat duha dapat menggunakan doa apapun. Bahkan pernah tercatat Nabi SAW beristighfar seusai shalat duha dan dilanjutkan dengan doa lain.Namun Doa yang masyhur sebagai doa Shalat Dhuha adalah sebagai berikut.
اَللهُمَّاِنَّ الضُّحَآءَضُحَاءُكَ،وَالْبَهَاءَبَهَاءُكَ،وَالْجَمَالَجَمَالُكَ،وَالْقُوَّةَقُوَّتُكَ،وَالْقُدْرَةَقُدْرَتُكَ،وَالْعِصْمَةَعِصْمَتُكَ. اَللهُمَّاِنْ كَانَ رِزْقَىفِى السَّمَآءِفَأَنْزِلْهُوَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِفَأَخْرِجْهُوَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًافَيَسِّرْهُوَاِنْ كَانَ حَرَامًافَطَهِّرْهُوَاِنْ كَانَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُبِحَقِّضُحَاءِكَوَبَهَاءِكَوَجَمَالِكَوَقُوَّتِكَوَقُدْرَتِكَآتِنِىْمَآاَتَيْتَعِبَادَكَالصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Pada dasarnya doa setelah salat duha dapat menggunakan doa apapun. Bahkan pernah tercatat Nabi SAW beristighfar seusai shalat duha dan dilanjutkan dengan doa lain.Namun Doa yang masyhur sebagai doa Shalat Dhuha adalah sebagai berikut.
اَللهُمَّاِنَّ الضُّحَآءَضُحَاءُكَ،وَالْبَهَاءَبَهَاءُكَ،وَالْجَمَالَجَمَالُكَ،وَالْقُوَّةَقُوَّتُكَ،وَالْقُدْرَةَقُدْرَتُكَ،وَالْعِصْمَةَعِصْمَتُكَ. اَللهُمَّاِنْ كَانَ رِزْقَىفِى السَّمَآءِفَأَنْزِلْهُوَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِفَأَخْرِجْهُوَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًافَيَسِّرْهُوَاِنْ كَانَ حَرَامًافَطَهِّرْهُوَاِنْ كَانَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُبِحَقِّضُحَاءِكَوَبَهَاءِكَوَجَمَالِكَوَقُوَّتِكَوَقُدْرَتِكَآتِنِىْمَآاَتَيْتَعِبَادَكَالصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Tata cara salat tahajud
Niat Sholat Tahajud adalah
“USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA”
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
“Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
“Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”
Dan setelah selesai melakukan sholat tahajud sebaiknya dilanjutkan dengan sholat witir. Dan sesudah selesai melakukan sholat witir, baiknya dilanjutkan lagi dengan membaca doa.
ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAR
Artinya:
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itubenar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Artinya:
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itubenar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Dan setelah selesai membaca doa, sebaiknya dilanjutkan lagi dengan membaca istighfar sebanyak mungkin.
Bacaan Istighfar
“ASTAGHFIRULLAAHALA AZHIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBUILAIH”
Artinya:
“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
Artinya:
“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
Demikian Cara Sholat Tahajudyang dapat kami sampaikan kepada anda, kami mohon maaf bila ada salah-salah kata dalam penyampaian cara sholat ini. Karena kami hanya manusia biasa, sekian dan terima kasih.
Tata cara salat tasbih
Tasbih yang dibaca ialah :
“subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallohu allohu akbar”
“maha suci Allah dan segala puji bagi Allah tiada tuhan selain Allah , Allah maha besar”
“maha suci Allah dan segala puji bagi Allah tiada tuhan selain Allah , Allah maha besar”
Prakteknya adalah sebagai berikut :
1. Niat shalat tasbih lalu takbiratul ihram
2. Membaca surat alfatihah 1 kali dilanjutkan membaca surah al kafiruun. Lebih utama lagi membaca surah surah alquran yang dimulai dengan kalimat tasbih seperti surat al hadid , al hasyr, ash shaff.
3. Sesudah membaca surah dilanjutkan dengan membaca tasbih 15 kali
4. Ruku. Selesai membaca doa ruku, membaca tasbih sebanyak 10 kali
5. I'tidal, lalu membaca tasbih lagi 10 kali
6. Sujud. Selesai membaca doa sujud lalu membaca tasbih 10 kali
7. Duduk diantara dua sujud. Selesai membaca doa duduk diantara dua sujud di lanjutkan membaca tasbih 10 kali.
8. Lalu sujud kembali dengan membaca doa sujud, setelah itu membaca tasbih 10 kali.
9. Pada waktu duduk istirahat sebelum berdiri atau sebelum salam, membaca tasbih 10 kali
10. hal ini dilakukan pada setiap rakaat sampai 4 rakaat
2. Membaca surat alfatihah 1 kali dilanjutkan membaca surah al kafiruun. Lebih utama lagi membaca surah surah alquran yang dimulai dengan kalimat tasbih seperti surat al hadid , al hasyr, ash shaff.
3. Sesudah membaca surah dilanjutkan dengan membaca tasbih 15 kali
4. Ruku. Selesai membaca doa ruku, membaca tasbih sebanyak 10 kali
5. I'tidal, lalu membaca tasbih lagi 10 kali
6. Sujud. Selesai membaca doa sujud lalu membaca tasbih 10 kali
7. Duduk diantara dua sujud. Selesai membaca doa duduk diantara dua sujud di lanjutkan membaca tasbih 10 kali.
8. Lalu sujud kembali dengan membaca doa sujud, setelah itu membaca tasbih 10 kali.
9. Pada waktu duduk istirahat sebelum berdiri atau sebelum salam, membaca tasbih 10 kali
10. hal ini dilakukan pada setiap rakaat sampai 4 rakaat
Jumlah hitungan tasbih pada setiap rakaat adalah 75 . Dan jika di jumlah bacaan tasbih 4 rakaat maka semua menjadi 300 bacaan tasbih .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar